Minggu, 26 Juni 2011

Konser Superman Is Dead Telan Korban Jiwa



Keributan yang terjadi saat konser musik rock kelompok Superman Is Dead di Stadion Sriwedari, Solo, mengakibatkan satu orang tewas dan dua orang luka-luka terkena benda tajam.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, korban tewas bernama Yudi Widiyanto (18), warga Kalibata, Majogedang, Karanganyar; dan dua orang menderita luka tusuk, yaitu Rieza Randhani (19), warga Jalan Kenari Perum Bumi Graha Indah Jaten, Karanganyar, dan Dwi Martanto (22), warga Begalon, Danusuman, Serengan, Solo.

Setelah dilakukan visum, korban tewas langsung dibawa keluarganya pulang, sedangkan dua korban terkena tusukan kini masih dirawat di Ruang Kamajaya RS Kasih Ibu, Solo.

Menurut Windu Suseno, paman korban Dwi Martanto, keponakannya melihat konser musik rock Superman Is Dead yang diselenggarakan oleh Djarum Super di Stadion Sriwedari.

Saat terjadi keributan di lokasi sekitar pukul 13.30 WIB, korban tidak mengetahui dan tidak merasakan kalau ditusuk dari sebelah kiri punggungnya. "Badannya yang terluka hanya terasa panas seperti kena api rokok. Tapi ketika diraba ternyata terluka kena tusukan benda tajam," kata Windu menirukan korban.

Menurut Windu, korban terluka pada bagian punggung bagian kiri bawah dan luka sedalam sekitar enam sentimeter. Korban kini akan dioperasi.

Sementara Sulasono, ayah Rieza, menjelaskan, anaknya terluka akibat tusukan pada punggung atas dan kini sedang menjalani perawatan intensif di RS Kasih Ibu, Solo. Menurut pengakuan anaknya, dia tidak mengetahui jika dirinya terkena tusukan saat itu ada keributan di lokasi kejadian. Korban melihat temannya bernama Yudi (korban tewas) terjatuh dan korban mengira Yudi sakit epilepsi. Setelah ditolong, ternyata bersimbah darah akibat terkena tusukan pada dadanya. Korban langsung dibawa ke RS Kasih Ibu, Solo.

Sementara Kasatreskrim Poltabes Surakarta Kompol Susilo Utomo membenarkan peristiwa keributan yang menelan korban satu orang tewas itu. Polisi hingga saat ini masih melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut.

superman Is Dead" Gelar Konser Tanpa Dibayar



Jum'at, 11 Desember 2009 | 20:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Superman Is Dead bukan sekedar band yang memainkan musik hanya untuk musik. Band ini punya misi pendidikan di balik raungan musiknya yang keras. Maka, ketika Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) mengajaknya untuk memperingati hari Hak Asasi Manusia sedunia besok di Taman Ismail Marzuki, band asal pulau dewata ini langsung menyatakan setuju.

Menariknya, band yang beranggotakan Bobby Kool, vokalis sekaligus gitaris, Jerinx, penggebuk drum, dan Eka Rock, pembetot bass, tidak mematok bayaran. Band ini hanya meminta jaminan transportasi dan akomodasi selama ada di Jakarta. “Biar bagaimanapun kami juga butuh tempat buat istirahat dan tidur sejenak. Bali-Jakarta jauh sobat,” jawab dia kepada Tempo di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat, (11/12). Bersama lembaga pegiat kemanusiaan tersebut, SID akan menggelar panggung di pelataran TIM. Selain membawakan 15 lagu, band ini juga akan menyelipkan orasi kepada masyarakat dan pemerintah untuk menghargai perbedaan. “Kita akan mengajak Outsiders dan Lady Rose (sebutan fan SID) untuk menghargai sesama,” timpal Bobby Kool. Menurut Bobby Kool, antara SID dan lembaga tersebut mempunyai visi yang sama dalam melihat kenyataan Indonesia saat ini. “Kita melihat ketidakadilan masih ada di negeri ini seperti kemiskinan dan ada upaya penyeragaman kepada seluruh rakyat. Itu bisa dilihat pada UU pornografi,” tambah vokalis itu lagi. Bagi SID, pagelaran tersebut bertujuan mengingatkan kepada pemerintah dan masyarakat bahwa seharusnya HAM harus dihormati. Karena, selama ini sebenarnya pelanggaran HAM di Indonesia masih terus berlangsung. “Dan selama ada ketidakadilan dan pelanggaran, SID akan terus menyuarakan kritik melalui musik kerasnya,” ungkap Eka Rock.

superman is dea Warped Tour 2009 di Time Warner Cable Amphitheatre di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat.


”More! More! More!” Teriak puluhan penonton meminta Superman Is Dead (SID) menyanyikan lagi beberapa lagu. Ini bukan terjadi di konser SID di Indonesia, melainkan di arena Warped Tour 2009 di Time Warner Cable Amphitheatre di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat.
Sayang SID tidak bisa memenuhi permintaan mereka karena jatah manggungnya selama 20 menit sudah berakhir. Sambil turun panggung, vokalis SID, Bobby Kool, berteriak, ”Kamu bisa mendengarkan CD album kami.”
Sebagian penonton pun mendatangi personel SID di belakang panggung, berbincang, kemudian membeli CD album SID. Mereka juga meminta tanda tangan dan foto bersama SID.
 Selain di Cleveland, kata Eka Rock, SID juga mendapat sambutan meriah di Indianapolis dan Las Cruces. Di Las Cruces, SID bahkan bisa memancing penonton untuk moshing atau saling mendorong dan saling mengempaskan tubuh di tengah massa ketika SID main.
Di kota-kota lain, penampilan SID umumnya hanya ditonton rata-rata 30 orang. Itu masih bagus. Banyak band lain yang hanya ditonton sekitar 10 orang.
Di ajang ini, band yang belum punya nama memang harus bersaing langsung dengan band tenar, seperti Bad Religion, NOFX, Anti Flag, dan A Day to Remember, merebut penonton. Di Pittsburgh, misalnya, SID harus bermain pada waktu yang hampir bersamaan dengan NOFX dan Anti Flag. Panggung mereka pun hanya berjarak masing-masing 30-an meter. Bisa ditebak, penonton lebih melirik NOFX dan Anti Flag.
Agar ditonton banyak orang, personel band yang belum punya nama harus promosi keliling arena Warped Tour sambil membawa papan bertuliskan nama bandnya dan jadwal manggung hari itu. Ada pula yang mengecat nama band mereka di aspal di lokasi-lokasi strategis atau membagi selebaran.
Personel SID berusaha memikat perhatian dengan berputar-putar arena Warped Tour mengenakan kain kotak-kotak dan penutup kepala khas Bali. Di tengah kerumunan massa, mereka berteriak, ”We are from Bali, Indonesia.”
Hasilnya? Mereka menemukan beberapa orang yang sudah tahu SID dari situs Myspace. Sebaliknya, mereka pun menemukan beberapa orang yang jangankan tahu SID, tahu Bali dan Indonesia saja tidak. Di California, misalnya, seorang pengunjung Warped Tour bertanya,
”Apakah Anda orang Meksiko?””Bukan. Kami dari Bali.”
”Oh, Bali (dia melafalkannya ballay). Apakah itu suatu tempat di California?”(Gubrak!!!)
Pada akhirnya, para personel SID harus menjadi ”duta bangsa” yang tidak hanya menjelaskan musiknya, melainkan juga letak Indonesia di peta dunia. Kemudian, SID memberikan gambaran bahwa Bali itu Pulau Dewata yang indah-permai, gemah ripah loh jinawi. Untungnya, mereka tidak banyak bertanya soal teror bom di Indonesia.
Hemat
Bagaimana SID bisa bermain di festival punk terbesar di dunia ini? Jerinx, drumer SID, mengatakan, mereka direkomendasikan NOFX yang mereka kenal ketika band itu konser di Bali tahun 2007. Saat itu, SID menjadi band pembuka konser NOFX.Apa makna tur ini bagi SID? Jerinx mengatakan, tur ini memberi pengalaman yang sangat berarti. ”Kami sekarang tahu bagaimana cara bersaing dengan band-band lain, bagaimana cara tampil di festival sebesar Warped,” ujarnya.Di ajang Warped Tour kali ini, SID menjadi satu-satunya band dari Asia. Dalam sejarah Warped Tour yang dimulai tahun 1994, selain SID, baru ada dua band asal China dan Jepang yang bisa tampil di sini.
SID tampil di 11 dari 47 kota di AS dan Kanada. Penampilan perdana mereka dimulai di beberapa kota di California yang berada di pantai barat AS. Mereka kemudian bergerak ke Arizona di selatan, New Mexico di tengah, Texas, Indianapolis, terus bergerak ke pantai timur ke Ohio dan Pennsylvania. Dengan demikian, perjalanan SID bisa dikatakan membelah AS dari pantai barat ke timur yang kalau menggunakan pesawat bisa berjam-jam.Tapi, SID tidak menggunakan pesawat. Mereka memakai mobil van sewaan yang disesaki tujuh penumpang ditambah peralatan band dan tas-tas besar. Perjalanan ini memang jauh dari mewah. Modal untuk tur di AS yang diperoleh SID dari sponsor, menurut Bobby, tidak lebih dari Rp 250 juta. Sementara honor setiap tampil di Warped Tour hanya 250 dollar AS dipotong pajak 30 persen.Uang itu harus dicukup-cukupkan untuk menutup semua pengeluaran SID selama mengikuti Warped Tour dari 26 Juni-9 Juli yang dilanjutkan dengan konser From Bali With Rock di enam kota di AS hingga akhir Juli nanti.Karena itu, mereka benar-benar hemat. Mereka, misalnya, hanya menyewa satu kamar hotel untuk tujuh orang. ”Pokoknya gila deh,” kata Boby, Jumat (10/7), ketika berbincang-bincang di Washington DC.
Di Indonesia, nama SID kini sedang melambung tinggi. Lagunya, ”Jika Kami Bersama”, belakangan ini sering diputar di layar televisi dan radio. Namun, jauh sebelum lagu itu keluar, SID yang dibentuk tahun 1995 telah malang melintang di sejumlah gig atau panggung indie. Mereka juga sempat merilis tiga album indie tahun 1997, 1999, dan 2002.Tahun 2003, SID bergabung dengan label Sony Music Indonesia dan menelurkan album Kuta Rock City. Lewat dua lagu andalan, ”Kuta Rock City” dan ”Punk Hari Ini”, mereka langsung disejajarkan dengan grup-grup rock mapan Indonesia. Masih bersama Sony, tahun 2004, 2006, dan 2009 SID berturut-turut merilis album The Hangover Decade, Blackmarket Love, dan Angles and The Outsiders.Bersamaan dengan itu, komunitas penggemar SID, Outsiders, pun terbentuk di beberapa daerah, seperti Yogyakarta, Bandung, Bali, dan Jakarta.Meski bergabung dengan label utama, SID tidak banyak berubah. Musik mereka tetap garang dan lirik lagunya masih menyuarakan kepentingan kaum marjinal, mengecam kesewenang-wenangan politik, dan kemarahan alam. Buat SID, lanjut Jerinx, musisi harus memiliki keberpihakan pada yang lemah.
Citra SID sebagai band yang garang, kasar, dan berandalan juga tetap melekat meski sebenarnya para personel SID dalam keseharian ternyata amat santun dan gaya hidupnya sangat biasa. Eka yang asli Negara, Bali, dan bernama asli I Made Eka Arsana (34), rajin minum susu; Jerinx atau I Gede Ari Astina (32) berusaha menjadi vegetarian; Bobby atau I Made Putra Budi Sartika (32) jarang merokok.
Selain sedang mempersiapkan peluncuran album baru mereka pada 2011 mendatang, Superman Is Dead juga mempersiapkan hal lain. Pasalnya, dalam waktu dekat, SID akan melakukan konser di Pontianak.
"Selain persiapan penggarapan album baru, kami juga menjadwalkan akan melaksanakan konser di Kota Pontianak dalam waktu dekat ini," kata Eka Rock.
Untuk itu, dirinya bersama personel yang lain tengah bersiap untuk konser tersebut supaya bisa memuaskan para outsider atau para penggemar grup band tersebut.
Selain itu, ucapnya, pihaknya juga berencana akan melakukan konser di luar negeri. Waktunya sekitar awal 2011. Tapi hal itu masih dalam rencana, sebab untuk melakukan hal itu memerlukan persiapan yang baik, katanya.
Superman Is Dead adalah sebuah grup musik dari Bali, bermarkas di Poppies Lane II, Kuta. Grup musik itu beranggotakan tiga pemuda asal Pulau Dewata, yaitu Bobby Kool sebagai gitaris dan vokalis, Eka Rock sebagi pemain bass, dan Jerinx sebagai pemain drum.
Pada awal mula kemunculan, sekitar akhir 1995, gaya musik grup band itu terpengaruh oleh band-band asing, seperti Green Day dan NOFX. Kemudian, inspirasi musikal mereka bergeser ke genre Punk n Roll seperti gaya bermusik grup Supersuckers dan Social Distortion. (antara/npy)

Kamis, 23 Juni 2011

ini lah sosok cwek yg mmbuat hatiku tenang




Rabu, 08 Juni 2011

foto klasik superman is dead









SUPERMAN IS DEAD



Superman Is Dead (disingkat SID) adalah sebuah grup musik dari Bali, bermarkas di Poppies Lane II - Kuta. Grup musik ini beranggotakan tiga pemuda asal Bali, yaitu: Bobby Kool sebagai gitaris dan vokalis, Eka Rock sebagi bassis, dan Jerinx sebagai drummer.
Pada awal mula kemunculan, sekitar akhir tahun 1995, SID terpengaruh gaya musik dari band-band asing seperti Green Day dan NOFX. Di kemudian hari, inspirasi musikal SID bergeser ke genre Punk 'n Roll à la grup musik Supersuckers, Living End dan Social Distortion.
Penggemar Superman Is Dead disebut Outsiders bagi yang laki-laki dan Lady Rose bagi yang perempuan.

Superman Is Dead yang biasanya dipanggil SID terbentuk pada tahun 1995. Awal mula terbentuknya SID (Superman Is Dead) dimotori oleh anggota band heavy metal thunder bernama Ari Astina sering dipanggil Jerinx yang ingin membentuk band baru. Dan drummer band new wave punk diamond clash Budi Sartika yg biasa dipanggil Bobby Kool yang ingin menjadi gitaris dan vokalis.

Jerinx dan Bobby bertemu di Kuta, Bali. Kedua orang itu kemudian sepakat untuk membentuk sebuah band. Pada saat itu bass masih diisi oleh additional bassist bernama Ajuzt. Band mereka pada awalnya membawakan lagu-lagu dari Green Day.



Hari berganti hari datanglah personil baru yang bernama Eka Arsana panggilannya Eka Rock. Eka menjadi resmi sebagai personil SID. Dulu nama bandnya bukan Superman Is Dead tetapi Superman Is Silver Gun. Kemudian karena nama Superman Is Silver Gun kurang cocok bergantilah menjadi Superman Is Dead atau SID. Superman Is Dead mempunyai arti yaitu bahwa manusia yang sempurna hanyalah illusi belaka dan imajinasi manusia yang tidak akan pernah ada.


PERSONIL S.I.D





Bobby Kool
Nam asli : I Made Putra Budi Sartika
Tempat/tgl lahir : Denpasar, 8 September 1977
Umur 32 tahun; 
Di grup Superman Is Dead, Bobby memainkan instrumen gitar dan sekaligus sebagai vokalis.
Pendidikan : Sastra Inggris, Faksas Univ. Warmadewa Denpasar











 




Eka Rock
Nama asli : Made Eka Arsana
Tempat / Tgl lahir : Negara, 8 Februari 1975;
umur 34 tahun; 
Di grup Superman Is Dead, Eka Rock memainkan instrumen bass.
Pendidikan : Sastra Inggris, Faksas Unud
















Jerinx
Nama asli : I Gede Ari Astina 

Tempat/Tgl lahir : Kuta, 10 Februari 1977;
Umur 32 tahun;
Di grup Superman Is Dead, Jerinx memainkan instrumen drum. 
Pendidikan : Fakultas Ekonomi, Undiknas Denpasar





SID Masuk Billboard Uncharted “Adalah Kesuksesan mereka membangun hubungan dengan fans”


Prestasi sebuah band sekarang tidak lagi melulu diukur dari angka penjualan keping cd dan atau nada sambung. Tapi sekarang juga dilihat dari bagaimana mereka menghimpun, mengorganisir dan berinteraksi dengan fans mereka. Superman Is Dead yang memiliki lebih dari 1,7 juta fans di Facebook membuat Billboard memberi mereka posisi ke 23 di chart Billboard Uncharted. Sebuah Chart yang didesain untuk band yang mampu membangun basis masa di dunia online. Atau mudahnya mengkalkulasi pergerakan band di Internet.
Bagaimana disusunnya Billboard Uncharted dan bagaimana Superman Is Dead bisa masuk bisa dicek di sini . Sedangkan untuk melihat posisi Superman Is Dead di chart bisa cek di sini .
Selamat untuk Superman Is Dead, Outsiders dan Lady Rose. Semoga bisa memberi inspirasi buat semua band di Indonesia untuk membangun dan mengorganisir fans di dunia maya yang semakin nyata ini dengan lebih baik. Maximum Respect!



http://kabarmusik.com/sid-masuk-billboard-uncharted-adalah-kesuksesan-mereka-membangun-hubungan-dengan-fans/